Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terlambat Teringat Kau Telah Tiada


Pernahkah sunyi menepuk bahumu,

lalu kau tersadar—
ada satu nama
yang dulu lekat dalam tawa,
kini hanya tinggal dalam ingatan yang tak bersuara?

Kita pernah berjalan sejajar,
menertawakan langit yang mendung,
berbagi mimpi di antara waktu yang murung—
lalu tanpa pamit, kau pergi.
Bukan menjauh,
tapi benar-benar tiada lagi.

Dan aku…
terlambat menyadari,
bahwa rinduku selama ini
ditujukan pada yang telah kembali ke keabadian.

Ada hampa yang tak bisa kuberi nama,
ada sesal yang diam-diam menggigit jiwa,
karena aku,
sempat lupa bahwa kau telah tiada.

Kini, hanya satu pintaku:
Semoga kau damai di sana,
di tempat yang tak bisa kujangkau,
namun selalu kusebut dalam doa.

Wahai sahabat,
kenanganmu hidup di dalamku,
seperti nyala kecil di tengah gelap,
menghangatkan—meski tak bisa lagi kurengkuh.

Posting Komentar untuk "Terlambat Teringat Kau Telah Tiada"