π Nilai yang Tak Terucap
"Nilai yang Tak Terucap"
Apakah benar nilaimu dan nilainya setara—
atau dunia hanya panggung yang menyulam kepalsuan
dengan benang kekuasaan dan warna kekayaan?
Suara yang lantang dielu-elukan,
bukan karena kebenaran,
melainkan karena panggungnya lebih tinggi.
Wajah yang bersih dipuja,
bukan karena jiwanya terang,
melainkan karena cahayanya dipantulkan emas.
Dan yang tersisa,
diam dalam gelap:
menjadi deret angka,
nama yang tak dibaca,
napas yang tak dicatat sejarah.
Maka kutanya dalam sunyi:
Untuk siapa keadilan digubah?
Untuk siapa kesetaraan dinyanyikan?
Apakah hak lahir bersama jiwa,
atau lahir bersama kuasa?
Jika esensi manusia bukanlah satu,
maka keadilan bukan pelita,
melainkan bayangan.
Namun,
dalam gelap paling kelam,
masih ingin aku percaya—
Bahwa nilai manusia
bukan pada kulitnya, lidahnya,
tak pada catatan ijazah atau berat emasnya.
Melainkan pada getar kecil di dadanya
saat melihat luka,
pada gemetar tangannya
saat menggenggam sesama.
Bahwa kau, aku, dan dia—
tak diukur oleh sorot dunia,
melainkan oleh cahaya
yang tak kasat, tapi nyata:
kemanusiaan.
.png)
Posting Komentar untuk "π Nilai yang Tak Terucap"